Curug Bayan berada di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Ketinggian Curug Bayan Kalipagu ini mencapai 7 meter, berada di aliran Kali Banjaran yang tak begitu besar debit airnya, terutama jika tidak sedang berada di tengah musim penghujan.
Tampaknya belum ada angkutan umum reguler yang melayani pejalan untuk mencapai lokasi Curug Bayan, sehingga untuk ke sana lebih baik menggunakan kendaraan sendiri. Jika pun ada maka mungkin merupakan angkutan pedesaan yang jadwalnya tak menentu, bergantung pada terkumpulnya penumpang.
Seorang anak kecil tengah duduk di sebuah batu besar mengamati dua temannya yang sedang asik bermain air di bagian bawah Curug Bayan Kalipagu yang dibendung sehingga membentuk kolam dengan air alam yang tenang dan sangat jernih.
Ada beberapa tingkatan bendungan kecil buatan di aliran Kali Banjaran ini yang membentuk kolam-kolam renang alam yang menjadi pilihan elok untuk mandi dan bermain air pegunungan yang dingin segar, ketimbang bermain di kolam renang buatan yang ada di villa.
Ketinggian Curug Bayan Kalipagu yang mencapai 7 meter ini telah menciptakan kedung cukup dalam pada kolam air di bawah curug. Musim hujan belum lagi tiba ketika saya berkunjung ke Curug Bayan Kalipagu, sehingga alir airnya tidak begitu deras dan sangat jernih.
Kedung Curug Bayan Kalipagu cukup lebar dengan kolam air tenang yang bisa sangat mudah menggoda pengunjung untuk mencebur. Serakan batuan besar kecil di Kali Banjaran membantu memberi suasana sekitar curug, dan menjadi tempat nongkrong untuk menikmati pemandangan sekitar.
Bangunan kayu bertingkat Villa Curug Bayan di tepi Kali Banjaran, beberapa puluh meter di bawah Curug Bayan Kalipagu. Sumber air berlimpah dan jernih, udara dingin menjelang sore mendatangkan kabut romantis, membuat biaya perawatan villa di wilayah pegunungan semacam ini menjadi rendah.
Tidak perlu listrik untuk menghidupkan AC, tidak perlu air pam untuk mengisi kolam renang, dan tidak pula perlu zat kimia untuk penjernihnya. Di latar belakang sebelah kiri adalah fondasi jembatan buatan Belanda yang pernah menopang Rel Lori PLTA Ketenger dan kini sudah tidak berfungsi lagi.
Tumbuhan paku-pakuan rimbun yang menempel pada batang pohon menarik perhatian saya ketika berjalan meninggalkan Curug Bayan Kalipagu. Ada pula Surge Tank di atas tebing di sisi sebelah kiri Curug Bayan Kalipagu. Surge Tank ini merupakan bagian dari konstruksi PLTA Ketenger yang dibangun Belanda pada 1939, dan masih berfungsi hingga saat ini.
Pipa beton memanjang dan Kolam Tando PLTA Ketenger bisa dibaca pada tulisan berikutnya. Jika ada waktu, sekitar 1 km di sebelah Barat Dusun Kalipagu terdapat Hutan Damar yang dikenal sebagai Bukit Cendana. Ada pula Batu Lumpang yang terletak 1 km sebelah Utara Dusun Kalipagu yang dipercayai merupakan peninggalan bersejarah.
Akses ke Curug Bayan Kalipagu dari Terminal Purwokerto: Ke arah utara di Jalan Suwatio menuju Jalan Gerilya 0,5 km; belok kiri menuju Jalan Gerilya Jalan melalui 1 bundaran 4,0 km, terus ke Jalan Veteran 0,9 km; belok kanan untuk tetap di Jalan Veteran 1,4 km; belok kiri menuju Jalan Yos Sudarso 1,2 km, terus ke Jalan Patimura 0,2 km; belok kanan menuju Jalan Raya Karanglewas 0,6 km, belok sedikit ke kanan menuju Jalan Kertawibawa 1,8 km, belok sedikit ke kiri menuju Jalan Raya Kedungbanteng 2,6 km, terus ke Jalan Raya Keniten, lanjut lewat Kalikesur, 8,1 km lagi.
Foto Curug Bayan Kalipagu Banyumas selengkapnya: 4.Bendung 5.Kalipagu 6.Jembatan Belanda 7.Batuan 8.Pusaran Air 9.Kedung 10.Sungai Banjaran 11.Paku-Pakuan 12.Surge Tank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar